Mataram, NTB — Ribuan warga Kota Mataram masih bertahan di lokasi-lokasi pengungsian pasca banjir besar yang melanda wilayah tersebut sejak Minggu (6/7/2025). Berdasarkan data BPBD, hingga Senin malam, lebih dari 30.000 jiwa terdampak dan lebih dari 7.000 rumah terendam, memaksa ribuan warga mengungsi ke lokasi-lokasi darurat.
Sebanyak 30 titik pengungsian tersebar di masjid, balai kelurahan, sekolah, aula, hingga wihara. Sejumlah warga juga ditampung sementara di hotel dan rumah warga yang lebih aman.
“Kami mengungsi di masjid sejak Minggu malam. Tidak sempat bawa barang. Hanya baju di badan,” ujar Pak Hasyim (52), warga Kekalik yang rumahnya terendam hingga atap.
Kondisi di pengungsian cukup padat. Banyak pengungsi yang masih kekurangan selimut, pakaian ganti, tikar, hingga kebutuhan untuk bayi seperti susu formula dan popok. Sementara itu, dapur umum yang disiapkan oleh Dinas Sosial dan relawan mulai beroperasi di beberapa titik sejak Senin pagi.
Pemerintah Kota Mataram bersama BPBD, Dinas Sosial, TNI/Polri, dan berbagai elemen relawan terus menyalurkan bantuan seperti: Makanan siap saji & beras, Air mineral, Tikar & selimut, Perlengkapan bayi & hygiene kit, Obat-obatan & masker.
“Kami prioritaskan lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Bantuan masuk dari provinsi, BNPB, dan juga masyarakat,” ujar Kepala BPBD Kota Mataram, Irwan Rahadi.
Bantuan juga datang dari lembaga kemanusiaan seperti PMI, Dompet Dhuafa, Baznas, dan komunitas lokal yang aktif membantu evakuasi dan pembagian logistik di daerah terdampak parah seperti: Selagalas, Karang Pule, Cakranegara Barat, Abian Tubuh Baru.
Dinas Kesehatan dan tim medis gabungan telah membuka posko kesehatan keliling untuk mengantisipasi penyakit seperti: Infeksi saluran pernapasan (ISPA), Penyakit kulit, Diare dan dehidrasi. Terauma pasca bencana (khusus anak-anak)
Vaksinasi dan pembagian vitamin juga dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh warga di tengah lingkungan yang masih basah dan lembab.
Meskipun penanganan darurat telah berjalan, sejumlah warga mengeluhkan distribusi bantuan yang belum merata di titik-titik terpencil. Pemkot Mataram mengimbau agar warga tetap melapor ke Posko Induk di Pendopo Wali Kota atau hotline BPBD jika membutuhkan bantuan darurat.
“Kami minta agar distribusi lebih tertib dan ada prioritas yang jelas. Masih ada titik yang belum tersentuh,” ujar seorang relawan dari Karang Taliwang.















